NUNUKAN-Antisipasi penumpukan sampah menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan telah mempersiapkan jadwal untuk pengangkutan sampah selama hari raya.
“Kami dari Dinas Lingkungan Hidup khususnya dibidang Persampahan pada dasarnya setiap bulan suci Ramadhan, kami melakukan mekanisme berbeda dengan hari biasanya. Mulai dari awal Ramadhan kami juga sudah memikirkan teknik pengangkutan karena ada perubahan jam pengangkutan,” tutur Irfan saat ditemui Pembawakabar.com Selasa (26/4).
Perubahan jadwal pengangkutan tersebut menginggat sebagian petugas kebersihan menjalankan ibadah puasa, sehingga jadwal pengangkutan yang biasanya diangkut siang hari selama puasa dilakukan malam hari.
“Saudara kita yang muslim otomatis bekerja, kasian kalau bekerja di siang hari sehingga kita alihkan pada malam hari,” tuturnya.
Dia menambahkan, setelah pengaturan jadwal tersebut, satu minggu pertama bulan Ramadhan sampah belum terlalu menumpuk, “Sampahnya paling tidak peningkatan kubikasinya paling 2-3 mobil satu wilayah. Tetapi setelah masuk minggu kedua Ramadhan hingga sekarang sampahnya 2 kali lipat ini yang kami temukan di lapangan,” terangnya.
Bahkan yang membuat kewalahan DLH, tambah Irfan wilayah-wilayah yang lonjakan sampahnya meningkat seperti pasar-pasar, yang paling parah itu pasar Inhutani, karena produksi sampahnya dari kapal, sayur mayur dan lainnya itu.
Kemudian hal lainnya yang membuat pihaknya sedikit berat adalah perilaku masyarakat, dengan bertambahnya produksi sampah dan perilaku masyarakatnya yang begitu tentu menambah kesulitan karena sampah yang berada di luar bak akan berhamburan ke ruas jalan.
“Karena temuan kami bak sampahnya kadang kosong tetapi disamping bak sampah itu ditumpuk. Mungkin faktor malas untuk masukan sampahnya ke bak atau mencari yang praktis dengan tinggal lempar, intinya kurang kesadaran karena kami sudah beberapa tahun terus memberikan pembinaan terhadap masyarakat termasuk pengelola pasar, kalau sadar seminggu iya tetapi dua minggu kemudian kembali lagi,”
“Ini jadi tantangan kami dan terus kami lakukan pembinaan, kami yakin masyarakat Nunukan bisa sadar menjaga lingkungan, menjaga sampah hingga menjadikan sampah yang berharga. Karena saya yakin jika sampah itu tidak dibuang tetapi dikelola dan jelas sampah kita akan berkurang, ini menjadi target kami,” tambah Irfan.
Disinggung mengenai kendala di lapangan, Irfan mengakui sempat kesulitan dikarenakan salah satu truk sampah yang ditahan, selain itu kondisi armada angkutan sampah yang sudah tua.
“Kondisi armada kita sudah tua, yang bagus hanya 1 atau 2 saja. Namun untuk sprepart nya yang sering mengalami kerusakan, meskipun ada sprepart namun tidak mudah untuk mengantikan karena kita mengikuti anggaran yang disiapkan berdasarkan triwulan dan SPD yang terbuka itulah menjadi resiko kita,”sebutnya.
Dikatakannya, Kendaraan yang gunakan berbeda dengan kendaraan umum biasanya, truk sampah setiap pengangkutan dimana ada sampah pasti truk berhenti, sehingga semua yang ada pada truk tersebut seperti pedal gas, kopling dan rem yang harus dimainkan terus.
“Faktor ini yang menyebabkan kerusakan, meskipun hanya memuat sampah saja justru lebih cepat rusak karena banyak berhenti kemudian jalan pelan, belum lagi air dari sampah tersebut yang merusak. Jadi yang menghambat kita itu, belum lagi saat pengangkutan kendaraan bermasalah di situ betul-betul sakit kita, kalau kosong mungkin kita tidak masalah tetapi saat ada sampah dalam kondisi rusak ini yang jadi masalah. Pokoknya kalau parkir di depan rumah warga jelas terganggu karena baunya,” pungkasnya. (DN/**)