NUNUKAN-Merebaknya virus corona di Indonesia memunculkan wacana untuk lockdown atau isolasi wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona.
Di Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara di asia seperti Malaysi dinilai berpotensi terpapar covid 19, sebab daerah Nunukan merupakan wilayah transit dan perlu memperketat pengawasan, pencegahan serta mewaspadai virus yang berasal dari salah satu negara ini.
Untuk mencegah dan menanggulangi menyebarnya virus corona (Covid 19) Ke Nunukan, Pemerintah Kabupaten Nunukan dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Nunukan, minggu (15/03) siang menggelar pertemuan dalam rangka kesiapsiagaan terkait pencegahan dan penanggulangan virus covid-19 di Lt IV Kantor Bupati Nunukan.
Rapat yang dipimpin langsung, Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid SE, MM, Sekretaris Daerah, Serfianus S.IP, Sekretaris Dinas Kesehatan Nunukan dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Organisasi Perangkat Daerah Nunukan (OPD), mendiskusikan hal tersebut, agar tetap satu koridor sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Pencegahan pandem. .
Bupati Nunukan, mengatakan rapat ini adalah pendahuluan, rencananya selasa pekan depan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengundang Pemda Nunukan untuk membahas lebih serius pencegahan pandemi ini.
“Keluhan dan kekurangan tim kerja khususnya di Nunukan dalam menghadapi situasi isu virus corona itu nanti dalam pertemuan berikutnya kami sampaikan kepada bapak Gubernur.” kata Laura kepada awak media.
Dia menyebut, jika alat perlindungan belum dapat terpenuhi secara keseluruhan di Kabupaten Nunukan, namun pemerintah daerah berupaya menyediakan Alat Perlindungan Diri (APD) untuk masyarakat di wilayah perbatasan ini.
“Memang untuk Nunukan sendiri tersedia, namun kita harus memikirkan juga masyarakat kita di Kecamatan di wilayah perbatasan yang juga mimiliki pintu keluar masuk sebagai akses ke negara tetangga.”Ujarnya.
Dia mengakui, virus Corona berdampak luas, Virus ini gampang dialihkan menjadi isu yang mempengaruhi lini pembangunan, terutama dibidang Kesehatan, sehingga apapun yang keputusan rapat harus serba hati-hati, agar ketika terpublikasi tidak meresahkan masyarakat.
Kewaspadaan corona beberapa hari yang lalu dilakukan disetiap gerbang kedatangan yang dianggap potensial mewabah, yaitu Pelabuhan dan Bandara Domestik di Nunukan, karena itu instansi terkait perlu memperketat pengawasan keluar masuknya orang dari dalam dan luar negeri.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, Karantina, Kesehatan Pelabuhan Tunontaka (KKP) menyediakan Termoscanner yang dapat mendeteksi suhu tubuh.
Hingga saat ini belum ditemukan pasien positif corona di Nunukan, namun tingkat kewaspadaan merupakan tindakan mendesak dan agresif yang harus dipikirkan dan diimplementasikan kepada semua pihak, sehingga masyarakat dapat teredukasi dalam hal pencegahan dengan cara menjaga kesehatan tubuh dan membersihķan lingkungan sekitar. (Fik/OV)