NUNUKAN-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan, Adama dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyelesaikan penjaringan Aspirasi Masyarakat (Reses) di tiga kelurahan, yakni Kelurahan Nunukan Barat, Kelurahan Nunukan Timur dan Kelurahan Tanjung Harapan beberapa hari lalu.
Adama yang ditemui Pembawakabar.com, Rabu (27/7) mengatakan, saya melakukan penjaringan aspirasi ditiga titik yaitu, di Lancang, Kelurahan Tanjung Harapan, Kampung Pisang, Persemaian kelurahan Nunukan Barat, dan di Kediaman saya sendiri di Kelurahan Nunukan Timur.
Dia menyebutkan, untuk usulan masyarakat di Kelurahan Nunukan Timur hanya satu yang mereka minta, Gas. Mereka meminta supaya tabung gas ini dikelola dengan benar karena dari pendistribusiannya dari pangkalan yang amburadul menyebabkan masyarakat ribut.
“Ini menjadi PR, Pemerintah harusnya melakukan studi banding dengan daerah lain, karena di daerah lain gas itu dapat dibagikan merata. Sebenarnya gampang sekali Cuma di Nunukan ini daerah perdaganngan tidak bisa kita terlalu menekan karena kita mengerti juga. Masalah harga di Nunukan sebenarnya tidak ada masalah yang penting barangnya ada,” jelas Adama.
Kemudian, usulan masyarakat di Kampung Pisang meminta untuk jalan yang setengah di aspal tersebut dapat dilanjutkan.
“Jalan itu juga prioritas karena jalan tersebut satu-satunya akses masyarakat dan jalan itu tembus kemana saja, ke Kampung Tator, ke Sei Fatimah, dan jika dilihat titik tengahnya kabupaten di situ sebenarnya, cuma orang tidak mau membangun karena jalannya yang tidak ada yang bagus,” ujarnya.
Sedangkan masyarakat di Lancang, meminta agar harga rumput laut agar tetap stabil tidak turun hingga Rp.20.000. Kalau naik tidak ada masalah malah petani rumput laut senang.
Dengan usulan tersebut, Ketua Fraksi PKS ini mengatakan, tidak bisa menjamin, tetapi mengenai usulan yang disampaikan masyarakat akan disampaikan pada rapat pembahasan DPRD nantinya.
“Semua usulan yang masuk saya akan perjuangan untuk bisa masuk di pokir DPRD,” terangnya.
Menurut dia selama ini ada musrenbang namun ada yang tidak terlaksana karena pengaruh dari anggaran. Dan yang menjadi masalah dengan usulan warga yang ada kita tidak bisa mengetahui apakah masuk dimusrenbang atau tidak.
“Saya tidak ada pegang data musrenbang, tidak tahu dengan teman-teman yang lain. Harusnya data final musrenbang itu diberikan ke kami, sehingga kami saat reses bisa melihat data itu apakah yang diusulkan masyarakat masuk dimusrenbang atau tidak, jangan sampai kita masukan ke pokir bentrok dengan data di musrenbang,” pungkasnya. (***)