Laura Apresiasi Rencana Pembentukan PWI Nunukan

Print Friendly, PDF & Email

NUNUKAN-Semakin menjamurnya media meinstream atau siber di Kabupaten Nunukan maka dibutuhkan sebuah wadah yang bisa menghimpun keberadaannya.

Dalam waktu dekat wartawan yang telah memiliki kartu tanda anggota (KTA) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akan membentuk wadah itu.

Bacaan Lainnya

Seiring dengan rencana ini, Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid sangat mengapresiasi dan menyokong rencana pembentukan PWI Nunukan agar wartawan yang berkecimpung dalam dunia jurnalistik di daerahnya memiliki wadah.

“Saya dari Pemkab Nunukan sangat mendukung dan mengapresiasi jika wartawan disini mau membentuk organisasi PWI,” ujar dia pada saat acara virtual yang dikemas dalam momen Bupati Nunukan Menyapa Wartawan dalam rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 pada Selasa, 9 Februari  2021.

Ia juga mengajak wartawan di daerahnya agar memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan untuk menjadi pengurus. Seperti memiliki KTA PWI dan telah mengikuti atau memiliki sertifikasi (Uji Kompetensi Wartawan).

“Wartawan harus target itu supaya ikut uji kompetensi supaya bisa dibentuk PWI di Nunukan,” harap dia.

Menanggapi adanya komentar seorang wartawan di Nunukan bahwa belum pernah dibentuk PWI di Nunukan memang itu benar.

Pengurus PWI Kaltara Seksi Organisasi Muhammad Rusman mengatakan, selama ini kepengurusan PWI Nunukan belum terbentuk secara de jure akibat syarat yang dibutuhkan menjadi pengurus harus memiliki KTA dan sertifikat UKW.

Kendala inilah yang menghambat pembentukan PWI di Nunukan karena dari puluhan wartawan yang aktif baru tiga orang yang telah ikut UKW dan 17 orang lainnya yang memiliki KTA PWI.

Hanya saja, sesuai ketentuan dalam AD/ART PWI bahwa pengurus di kabupaten/kota khususnya pengurus inti (ketua, sekretaris dan bendahara) wajib ber KTA PWI minimal kategori “biasa” dan sertifikat UKW tingkat madya.

Sehubungan dengan upaya mempercepat pembentukan PWI di Nunukan maka PWI Kaltara terus mendorong wartawan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut agar memenuhi dua syarat utama ini.

Berkaitan dengan adanya kesalahan persepsi seorang wartawan yang menilai tidak pantas mengklaim diri sebagai Ketua PWI Nunukan.

Pada kesempatan itu, Rusman menegaskan selama ini tidak pernah mengklaim diri memegang jabatan itu. Walaupun dari beberapa pihak yang selalu memanggilnya sebagai Ketua PWI Nunukan.

“Saya pribadi tidak pernah mengklaim diri sebagai Ketua PWI Nunukan walaupun telah memegang mandat dari PWI Kaltara selalu pelaksana tugas ketua,” terang wartawan Kantor Berita Indonesia ANTARA ini.

Selaku pribadi yang memegang kuat etika berorganisasi, Rusman mengatakan tidak pantas mengklaim jabatan yang tidak menjadi haknya.

Mengenai surat mandat dari PWI Kaltara, dia katakan, dirinya diberikan kewenangan selaku pelaksana tugas Ketua PWI Nunukan sampai ada Ketua PWI Nunukan dan membentuk pengurus definitif. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *