NUNUKAN-Akibat curah hujan yang tinggi menguyur Kabupaten Nunukan, Pulau Sebatik tepatnya di Kecamatan Sebatik Timur terendam banjir setinggi betis orang dewasa.
Beberapa rumah dan pertokoan dan Puskesmas di desa tersebut juga terendam. Kejadian ini menjadi bulan-bulanan di kala musim hujan.
Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Hamsing sangat prihatin atas peristiwa yang kerap terjadi di desa nya tersebut lantaran menjadi bulan-bulanan saat musim hujan tiba.
“Penyebab terjadinya banjir selain dari curah hujan yang terjadi pagi tadi, juga karena drainase yang tersumbat di sekitar wilayah Desa Sungai Nyamuk. Drainase banyak yang sudah tersumbat, jadi jika hujan ya begini lah keadaan nya di Sungai Nyamuk,” kata Hamsing, Selasa (15/6).
“Coba di perhatikan, lokasi banjir ini mulai dari Puskesmas Sungai Nyamuk, Pertokoan dan rumah warga yang berada dibelakang mesin PLN, pokoknya dikawasan RT.4 itu terkena. Sangat memprihatinkan lah, inikan Cuma beberap jam saja hujannya bayangkan jika terjadi dalam seminggu, bisa jadi sampai sebahu kita airnya,” terang wakil Ketua Fraksi Partai Hanura ini.
Menurutnya, penyebab banjir tersebut dikarenakan tidak ada nya pemiliharaan aset atau normalisasi drainase yang ada di wilayah perkotaan, khusus Desa Sungai Nyamuk dan Sungai Pancang.
Permasalahan ini tidak seharusnya di biarkan berlarut-larut sehingga menimbulkan infrastruktur jalan dan drainase rusak, karena sering adanya genangan air tentu membuat lingkungan akan menjadi kumuh. Permasalahan ini harus di perhatikan.
“karena itu harus ada kerjasama semua stakeholder yang ada baik di tingkat desa maupun dari Dinas Lingkungan Hidup karena permasalahan ini hampir setiap hujan selalu terjadi banjir, belum lagi jika hujannya berbarengan dengan air laut yang naik tentu akan semakin parah banjirnya. Ini selalu di alami masyarakat yaitu kerugian materi barang-barang berharga rusak,” ujar Hamsing.
Ketua Komisi III di DPRD Nunukan ini menyarankan agar pihak terkait yang menanggani persoalan lingkungan aktif meninjau drainase di seputaran Sungai Nyamuk dan Sei Panjang.
“Saran saya dinas terkait meninjau langsung di dua tempat ini, bagaimana kondisinya lingkungan dan drainasenya. Apalag di tengah kondisi wabah covid-19 saat ini, jadi perlu diperhatikan lingkunganya. Harapan saya semua stakeholder terkait, ayolah bahu-membahu untuk mengambil tindakan, jangan nanti masyarakat teriak-teriak baru di tanggapi. Yang kita harapkan tidak ada yang saling menyalahkan antara pemangku kepentingan karena ini masalah yang berlaru-larut, Saya yakin jika instansi terkait turun, Masyarakat pasti turun juga membantu untuk membersihkan lingkungannya,” tuturnya. (*)