Soal Tinta e-KTP, Disdukcapil Lebih Prioritaskan PPR dan Masyarakat yang Mendesak

NUNUKAN,Pembawakabar.com-Persoalan isu di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang dikabarkan tinta ribbon untuk Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) kosong sehingga menghambat percetakan e-KTP sebenarnya tidak habis, melainkan Disdukcapil lebih memprioritaskan bagi pemula e-KTP atau PPR, masyarakat sakit atau pelamar pekerjaan.

Berkaitan dengan pernyataan sekretaris dukcapil Nunukan Mesak Adianto kepada Pembawakabar.com beberapa belum lama ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Dukcapil Akhmad.

Bacaan Lainnya

Dirinya menyampaikan persoalan tintan e-KTP itu memang tinta itu bukan habis, tetapi stoknya menipis namun diperuntukan untuk pemula dan yang memang benar-benar membutuhkan.

“Keterlambatan pencetakan e-KTP yang terjadi beberapa pekan lalu dikarenakan kita lebih memprioritaskan mereka yang lebih membutuhkan lantaran stok tinta terbatas. Tidak habis, hanya saja kita lebih utamakan masyarakat yang mendesak misalnya yang sakit atau yang mengikuti CPNS juga mendaftar TNI-Polri,” ujar Akmad kepada pembawakabar.com, Senin (9/8).

Dikatakannya, tinta Ribbon untuk printer e-KTP saat itu hanya tersisa satu botol, sehingga Disdukcapil Nunukan tidak melakukan pencetakan e-KTP untuk masyarakat umum yang ingin menganti masa berlaku.

“Sebenarnya itu tidak perlu di ganti, karena itu seumur hidup bisa digunakan karena kententuan nasional. Yang jelas e-ktp yang masa berlakunya habis itu masih bisa di gunakan,” tuturnya.

“Ini kita perketat, artinya kita mencetak sedikit-sedikit tidak langsung semua. Kita antisipasi dengan yang pemula atau yang membutuhkan e-ktp,” jelas Akhmad.

Ia menyebutkan, pasca menipisnya tinta e-KTP, Disdukcapil Nunukan telah menerima enam botol tinta yang dipesan. Enam tinta tersebut hanya bisa memenuhi kebutuhan dua bulan.

Lanjut Akhmad, persoalan pengadaan administrasi yang tidak berjalan di karenakan menunggu e-katalog yang hingga saat ini belum ada.

“Kita harus sedikit hemat juga karena untuk 1 bulan itu mengunakan 4 botol tinta, beratti satu setengah bulan nya lagi nanti harus mempersiapkan lagi. Memang ini kelangkaan kita, tapi bukan langka tinta di luar sana habis melainkan proses pengadaan yang memakan waktu dan adminstrasi yang tidak berjalan karena menunggutinta mau habis harus cepat-cepat di pesan, hanya karena menunggu e-Katalog yang hingga saat ini belum ada, sehingga proses administrasinya yang tidak berjalan,” Demikian Akhmad. (*)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan