NUNUKAN – Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) mengelar kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Terdepan sebagai Bagian Sistem Hamkam di Ballroom Laura Hotel, Jumat (17/6).
Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus menyampaikan, Fasilitas Pemberdayaan Masyarakat di Perbatasan sebagai bagian dari sistem pertahanan dan keamanan sebagai bentuk pengaplikasian program BNPP yang merupakan amanat dalam nawa cita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia.
“Komitmen Presiden itu harus disambut dengan penuh optimisme, karena sejalan dengan komitmen dari pemerintah daerah untuk membangun lokasi-lokasi prioritas di beberapa wilayah kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga,”tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Nunukan, lanjut Serfianus menyambut baik kegiatan ini untuk memperkokoh komitmen kita semua, terutama komitmen dari masyarakat yang berada dan tinggal di garda terdepan perbatasan negara untuk menjaga daerah-daerah perbatasan yang kita cintai.
Permasalahan lainnya yang sering kita hadapi sebagai konsekuensi daerah perbatasan menjadi jalur tindak kejahatan mulai dari penyelundupan, narkoba, obat-obatan terlarang, human trafficking, terorisme, dan lain sebagainya.
“Kejahatan yang terjadi seringkali melibatkan sindikat kejahatan trans nasional yang harus kita waspadai bersama,”ujar Serfianus
Sementara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara wilayah Barat BNPP, Drs Ismawan Harijon menegaskan, tujuan kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Perbatasan Sistem Pertahanan dan Kemanan ini.
“Bagaimana kita melibatkan masyarakat dalam hal menjaga kedaulatan negara, tentang apa yang harus mereka perbuat digaris batas arena, biasa digaris batas ada patok-patok atau pilar-pilar yang memang sudah dijaga oleh teman-teman satgas perbatasan, tapi tidak menutup kemungkinan di areal tersebut ada masyarakat yang bermukim, jadi masyarakat harus terlibat untuk menjaga perbatasan-perbatasan itu,”ujarnya
Ismawan menyebut, kegiatan Fasilitas Pemberdayaan Masyarakat Desa Terdepan sebagai bagian Sistem Hamkam direncanakan terlaksana selama tiga hari.
“Kegiatan ini kita rencanakan berlangsung selama tiga hari, dimana hari terakhir akan kita lakukan kunjungan titik patok perbatasan yang dijaga oleh Satgas Pamtas. Pada kegiatan ini juga Peserta yang kita undang terdiri seluruh Lapisan terkait mulai dar instansi pemerintah, tokoh masyarakat , tokoh agama, tokoh pemuda, dan pihak berwajib. Tidak hanya itu Narasumber juga semua yang terkait dalam keamanan perbatasan”, pungkas Ismawan Harijono.
Untuk diketahui Di kabupaten Nunukan dari 21 Kecamatan, 15 Kecamatan yang memiliki lokasi prioritas (Lokpri) diantaranya kecamatan Sebatik, Nunukan, Krayan, Krayan Selatan, Sebatik Barat, Nunukan Selatan, Sebatik Timur, Sebatik Utara, Sebatik Tengah, Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Lumbis Ogong, Krayan Tengah, Krayan Barat, Krayan Timur.(AT)