Perkuat Moderasi Beragama, Syopyan Harap Masyarakat Tabayun Saat Mendapat Berita Hoax di Medsos

NUNUKAN, Pembawakabar.com- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nunukan mengelar dialog Kerukunan Antar Umat Beragama yang dibuka secara resmi Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah, SE, M.Si di Hotel Fortune Nunukan, Senin (28/6).

Kegiatan yang dihadiri 40 Peserta dari berbagai agama ini mengangkat tema Mari Perkuat Moderasi Beragama untuk Kerukunan Umat di Perbatasan. Selama kegiatan ini berlangsung tetap menjaga protokol kesehatan covid-19 dengan mengunakan masker.

Bacaan Lainnya

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Utara, H Syopyan, S. Ag, M. Pd mengatakan kegiatan ini merupakan dialog antar umat beragama. Kementerian Agama ini sejak beberapa tahun terakhir salah satu kegiatan yang menjadi prioritas ini adalah kerukunnan umat beragama.

“Dalam rangka menjaga kerukunan ini ada yang dinamakan program moderasi beragama, program ini adalah sebuah paham dalam rangka mengamalkan ajaran lebih moderat dalam pemahaman tidak ekstrim kanan dan kiri, tetapi pengamalan beragama secara moderat,” kata Syopyan.

Menurutnya pengamalan beragama penting dipahamkan kepada para pemangku kepentingan ini kepada kerukunan ini, bagaimana berbicara mengenai moderasi beragama agar tidak ekstrim.

“Saya kira tuntutan agama yang kita pahami bersama bahwa jalan tengah dalam beragama itu adalah sesuatu yang baik,” terangnya.

Dia menuturkan, tujuan menghadirkan peserta ini dalam rangka memastikan informasi terkait dengan kerukunan, Moderasi beragama dan bagaimana beragama yang baik tersampaikan ke seluruh agama.

“Saya yakin setiap agama pun mengajarkan yang baik, maka cara pemahaman dan beragamanya yang perlu di tata dengan baik,” ucap Syopyan.

Disinggung mengenai aksi terorisme yang mengatasnamakan agama, Syopyan menegaskan aksi terorisme dan lainnya itu merupakan bagian dari pemahaman yang salah terkait dengan agama. Karena setiap agama tidak mengajarkan yang salah, tetapi pemahaman terhadap ajaran agama yang salah, maka dengan moderasi beragama diharapkan pemahaman beragama ini pemahaman yang benar.

Dia juga menyebutkan untuk Kalimantan Utara di tahun 2020 mendapatkan penghargaan Harmoni Awards yang ketiga kalinya dari Kementerian Agama Pusat.

“Ini sesuatu yang baik dan saya kira hal tersebut mengambarkan bahwa situasi kerukunan umat beragama di Kaltara cukup baik. Ini juga menjadi modal yang cukup besar dalam rangka pembangunan di kaltara ini,” sebutnya.

Dia juga mengharapkan Masyarakat untuk tidak terjebak dengan pemberitaan bohong atau provokasi di media sosial dan menyarankan untuk tidak terprovokasi jika mendapatkan pemberitaan bohong yang ada di media sosial, melainkan melakukan tabayun atau mengklarifikasi.

“Kalau mendapatkan berita-berita yang sensitif, hoax dan provokator lakukan tabayun. Cukup di kita jangan dibagikan atau disebarkan,” Harapnya. (*)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan