NUNUKAN, Pembawakabar.com-Tudingan yang menyeret nama Kepala Desa Tabur Lestari Andi Asri terlibat kasus pencurian buah kelapa sawit di lahan sengketa estate Berlian PT. Nunukan Jaya Lestari dan PT Adindo seluas 800 hektare yang dilaporkan ke Polsek Nunukan di duga adanya unsur berbau politik pemilihan Kepala Desa.
Sebagai Calon Incumben di Desa Tabur Lestari, Andi Asri menduga adanya unsur politik, ada yang ingin menjatuhkannya.
“Jelas ini ada unsur Politik, karena momentnya dan melihat saya maju sebagai calon desa jelas ada yang mau menjatuhkan saya,” Katanya, Sabtu (7/8).
Terlebih lagi dirinya yang akrab dengan pemimpin perusahaan PT NJL di Kuala Lumpur (KL), Malaysia, menurutnya hal itu juga yang membuat orang tersebut sakit hati sehingga menyeret namanya ke Polsek dengan kasus tindak pencurian buah kelapa sawit.
“Saya duga orang itu sakit hati, karena saya kenal dekat dengan pimpinan NJL yang di KL, kemudian kami memiliki izin HTR seluar 3000 Hektare, statusnya lahan ini sama dengan lahan yang bersengketa dengan NJL dan Adindo,” ujarnya.
“Ini persoalan perut saja, kenapa buah di ambil masyarakat karena sayang jadi limbah saja selama 1 tahun dan itu jika di hitung berkisar 42 Miliar. Seandainnya masyarakat ini sejahtera dengan gaji yang mumpuni tidak apa-apa,” tambahnya.
Dirinya mengakui sebagai kepala Desa sangat kasian dengan nasib pekerja di NJL yang hanya menerima gaji tidak bisa menutupi biaya kebutuhan, tentu sebagai kepala desa tentu harus bertanggung jawab.
“Biarkan saya jadi korban, selama menjadi kepala desa saya bertanggung jawab terhadap masyarakat dalam hal ini, meskipun saya di katakan pencuri, itu tidak benar, tapi kita ketahui karena saat ini dalam masa politik pemilihan kepala desa tentu ada saja yang mau menjatuhkan saya,” tegasnya.(*)