Obituari H. Muhammad Jafar : Kabag Humas dan Protokol Pertama di Pemkab Nunukan

NUNUKAN-Saya tidak tahu persis sebetulnya gelar akademik H. Muhammad Jafar itu apa, Bachelor of Science (Bsc) atau SE? Awalnya Bsc kemudian melanjutkan pendidikannya hingga mendapat gelar SE, sudah memiliki gelar Bsc kemudian kuliah lagi dari awal hingga memperoleh gelar SE, atau Bsc ini cuma gelar – gelaran saja ?

Karena setahu saya, Bsc adalah gelar akademik yang diberikan oleh universitas – universitas terkemuka di seluruh dunia kepada mahasiswa yang telah menempuh pendidikan selama kurang lebih tiga atau empat tahun, dan fokus pada bidang – bidang tertentu.

Bacaan Lainnya

Tapi terlepas dari mana yang benar dan mana yang salah, H. Muhammad Jafar, pejabat yang pertama kali menduduki posisi Kepala Bagian Humas dan Protokol di Kabupaten Nunukan ini begitu bangga menyebut dirinya bergelar Bsc, meskipun selama ini selalu diplesetkan menjadi akronim “bini saya cina”. Tidak ada kesan rasis apalagi melecehkan, yang mendengar plesetan itu malah justru tertawa, karena disampaikan sambil bercanda. Apalagi, istrinya memang memiliki darah keturunan Tionghoa atau China.

Gaya plesetan penuh humor inilah yang menjadi ciri khas Muhammad Jaffar yang selalu diingat oleh orang – orang yang mengenalnya, termasuk oleh mantan anak buahnya semasa menjadi Kabag Humas dan Protokol.

Penuh humor, perhatian dengan anak buah adalah kenangan yang selalu diingat dari mantan sekretaris Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan ini. Tidak jarang, Muhammad Jafar mendatangi meja stafnya satu per satu hanya untuk menanyakan apakah sudah makan siang atau belum.

Bagi mereka, Muhammad Jafar adalah sosok yang telah meletakkan pondasi tentang kerja – kerja kehumasan dan keprotokolan yang masih dilanjutkan hingga hari ini.

Tapi di balik sifatnya yang suka bercanda dan penuh perhatian, Muhammad Jaffar adalah salah satu contoh pejabat yang sangat kuat dalam memegang prinsip. Jika sesuatu itu diyakini benar, dia akan bertahan semaksimal mungkin, meskipun tidak jarang harus berhadapan dengan atasannya.

Muhammad Jafar juga dikenal sebagai sosok yang religius dan dermawan. Dia telah mewakafkan lahan miliknya yang luas yang saat ini menjadi lokasi berdirinya Masjid Baitul Makmur di Jalan Angkasa, Nunukan Timur.

Kini, Muhammad Jafar telah dipanggil pulang ke pangkuan illahi pada hari Kamis, 20 Januari 2022. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya di Malang, Jawa Timur di sisi anak dan istri yang dicintainya. Seluruh ASN dan honorer di Bagian Prokompim, dulu namanya Humas dan Protokol, mengucapkan selamat jalan menghadap kembali kepada yang maha abadi.

Selamat jalan bapak, doa kami senantiasa menyertaimu.  (Tim Liputan Prokompim)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan