NUNUKAN – Untuk memastikan bantuan sosial (Bansos) Pemerintah bagi warga yang terdampak pademi covid-19 tersalurkan tepat sasaran dan terpenuhi kebutuhan stok, Senin (18/5), Anggota DPRD Kabupaten Nunukan tinjau langsung kelapangan ke kios dan toko yang telah ditunjuk oleh Pemkab Nunukan sebagai tempat penukaran voucher dengan Bahan Pokok Penting (Bapokting) makanan.
Selain memantau proses penukaran voucher dengan bahan makanan senilai Rp. 600.000 tersebut, Tiga anggota DPRD Nunukan yakni Danni Iskandar dari Fraksi Partai Demokrat, Andi Mutamir dari Partai Persatuan Pembanguna dan Adama dari Partai Keadilan Sejahtera inspensi mendadak (Sidak) yang dilakukan untuk memastikan mekanisme Penukarannya.

Danni Iskandar menyampaikan, Disamping menerima keluhan dari masyarakat terkait proses penyaluran Bansos berupa Voucer senilai Rp. 600.000 ini, sidak ini kita lakukan dalam momentum sela – sela reses masa sidang ke 2.
Danni menyebutkan, Sepanjang kios yang didatangi, Ia menilai ada beberapa persoalan yang harus segera disikapi Pemerintah diantaranya stok beras di salah satu kios yang hanya tersisa untuk 40 voucer lagi. Sementara jika dilihat dari jumlah penerima voucer yang mencapai 3.000 Kepala keluarga, saat ini yang telah menukarkan tiketnya baru sekitar 60%.
“artinya, kita harus waspada, jangan sampai stok habis sementara masih ada yang belum menukarkan voucher nya. Selain itu ini juga warning bagi kita, jangan sampai di kios -kios lain mengalami hal yang sama,” Ujarnya.
Tampak keresahan ditunjukan oleh para pemilik kios. Mereka menghawatirkan perihal kartu voucer yang telah ditukarkan warga tersebut akan mengalami keterlambatan dalam pencairanya. Pasalnya bahan makanan yang ia jual juga berasal dari modal pas – pasan, ungkap salah satu pemilik kios di Jl. Cut Nyak Dhien, Nunukan Barat tersebut,
“Kami tak bisa bayangkan, apabila proses pencarian dananya nanti lambat,” keluh pemilik warung yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi hal tersebut, Andi Mutamir menyatakan, bahwa pihaknya akan mengupayakan agar para pemilik warung yang telah menunaikan kewajibanya selaku rekanan penyedia untuk mendapatkan haknya. Dan hal tersebut juga ia utarakan kepada para pemilik kios yang disambanginya.
“Kita telah minta kepada para pemilik kios, apabila mengalami kesulitan ketika akan mencairkan dananya , agar segera melaporkan kepada kami agar bersama Pemerintah, dapat segera kita upayakan solusinya,” Terang Andi
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, sebagai bentuk keseriusan dalam menangani dampak pademi covid-19, Pemkab Nunukan akan salurkan voucher sembako tahap pertama jilid 2 senilai Rp 600.000 untuk 3.588 jiwa. Voucher e-warung ini akan disalurkan melalui 87 kios penyedia bahan pangan yang ada di Pulau Nunukan
Sebelumnya juga Pemkab Nunukan sudah menyalurkan Voucher tahap pertama jilid 1 sebanyak 273 Jiwa/KK. Sedangkan total yang akan didistribusikan pada tahap pertama jilid 2 sebanyak 3.588 Jiwa/KK sehingga jumlah keseluruhan penerima menjadi 3861 jiwa/KK.
Adapun bagi warga yang merasa terpuruk secara ekonomi akibat pademi covid-19 ini namun belum terdata, Pemkab Nunukan minta agar yang bersangkutan dapat melapor kepada pihak Kelurahan agar datanya dimasukkan sebagai penerima.(*)