NUNUKAN-Lagi-lagi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan mengamankan puluhan calon tenaga kerja Indonesia yang dicurigai akan berangkat ke Tawau, Malaysia secara non prosedural untuk bekerja.
BP2MI dibantu Aparat Kepolisian dan Satpol PP Nunukan melakukan razia pencegahan Calon TKI ilegal
dibeberapa jalur Penyeberangan dan rumah kontrakan/ penampungan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Kepala BP2MI Nunukan, Kombel Pol Hotma Viktor Sihombing mengatakan, Kegiatan pencegahan yang sejak siang hingga sore ini dilakukan dalam rangka antisipasi keberangkatan calon pekerja migran Indonesia secara non prosedural atau ilegal dari Kabupaten Nunukan ke Tawau Sabah, Malaysia.
“Kegiatan kita lakukan mulai pukul 13.30 wita hingga pukul 18.00 wita, razia ini melibatkan dari Satpol PP dan Kepolisian. Kita melakukan penjagaan dan pemeriksaan terhadap yang kita duga tki ,” Ujar Viktor Kepada Pembawakabar.com, Rabu (4/3)
Dia menyebut, calon tki yang diamankan berjumlah 32 orang terdiri 14 laki-laki, Lima belas orang perempuan dan tiga anak-anak.
Total yang diamankan ini dari beberapa titik yaitu, jembatan Orde Baru kita mengamankan 10 orang, 8 orang perempuan, satu orang laki-laki dan satu anak-anak. Di jembatan Yamaker 6 orang dengan rincian 2 laki-laki, tiga Perempuan dan satu anak-anak.
Kemudian di Jembatan Hj Putri ada 11 orang yang berhasil kita amankan, 8 laki-laki, dua perempuan dan satu anak-anak. Lalu di penampungan di Sungai Sembilan kita juga mengamankan lima orang, 3 laki-laki dan 2 perempuan.
“Semua kita bawa ke kantor BP2MI untuk kita dalami, kita wawancarai tujuan mereka ke Nunukan dalam rangka apa dan ingin kemana. Jika mereka bisa meyakinkan kita dengan menunjukan bukti-bukti misalnya berobat atau memenuhi undangan keluarga di Nunukan atau wilayah sebatik maka mereka akan kita bebaskan,”Ungkap Viktor.
Namun jika tidak bisa menunjukan bukti alasannya ke Nunukan dalam rangka apa, karena mereka memiliki e-KTP luar Nunukan, maka patut kita duga mereka akan berangkat secara ilegal menuju Tawau Malaysia.
” Jika Demikian mereka akan berangkat secara ilegal, kita BP2MI akan pulangkan kembali ke kampung asalnya,” Demikian Viktor. (**)