Vickyko Romana Putra Bawa Nama Bulungan-Kaltara ke Forum Internasional Melalui Kegiatan Transformasi Perpustakaan

Vickyko Romana Putra Bawa Nama Bulungan-Kaltara ke Forum Internasional Melalui Kegiatan Transformasi Perpustakaan

Jakarta – Vickyko Romana Putra pemuda asal Desa Gunung Putih, Tanjung Palas, Bulungan, Kaltara ikut serta dalam kegiatan forum literasi internasional bertajuk Program Berbagi Pengetahuan tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial _(Knowledge Sharing Program on Library Transformation Program Based on Social Inclusion)_ dengan tema Penguatan Peran Perpustakaan Umum dalam Meningkatkan Kesejahteraan Komunitas Lokal _(Strengthening the Role of Public Libraries for Promoting Local Community Welfare)_.

Pelaksanaannya bertempat di Gedung Perpustakaan Nasional selama lima hari, pada Senin-Jumat (13-17/11/2023), dimana Vickyko adalah satu-satunya peserta dari Desa se-Indonesia.

Bacaan Lainnya

Indonesia sedang mengenalkan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) pada negara-negara anggota Colombo Plan. Program ini diharapkan mentransformasi perpustakaan umum menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya.

Program TPBIS dari Perpusnas merupakan kegiatan pengembangan fungsi dan peran perpustakaan yang telah diimplementasikan oleh Perpustakaan Taruna Pustaka Desa Gunung Putih yang dikepalai oleh Vickyko Romana Putra.

Sementara itu Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Sri Marganingsih menjelaskan, Colombo Plan sendiri merupakan organisasi regional yang mencakup konsep upaya kolektif antarpemerintah Laos, Malaysia, Sri Lanka, dan Vietnam untuk memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara anggotanya di wilayah Asia-Pasifik. Fokus utamanya yakni pengembangan sumber daya manusia.

Perpusnas bersama Kemensetneg dan Kemenlu mengajak 17 peserta asal negara Colombo Plan dan Indonesia untuk berbagi praktik baik transformasi perpustakaan umum menjadi perpustakaan inklusif.

Vickyko ikut aktif dalam forum dan beberapa kali menyampaikan pemikirannya, ia menyampaikan bahwa penggunaan perpustakaan sebagai ruang inklusif warga memungkinkan masyarakat belajar meningkatkan kesejahteraan dalam artian yang luas.

Vickyko pun merasa bangga karena perpustakaan desa di Kalimantan Utara tepatnya di Desa Gunung Putih diminta untuk berbagi dampak baik pemanfaatan perpustakaan ke para peserta dari luar negeri. Ia pun banyak belajar dari kegiatan berbagi tersebut dan sepulang dari kegiatan akan segera mengimplementasikannya.(*)

Dengarkan Kami di Aplikasi Solatafm Nunukan