NUNUKAN – Kepala Dinas Pendidikan, Akhmad, mengungkapkan bahwa Perayaan Hari Anak Nasional yang dilaksanakan hari ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak minggu lalu.
“Meskipun acara puncak baru dapat dilaksanakan hari ini, hal tersebut tidak mengurangi antusiasme panitia dan peserta yang terlibat,”jelasnya.
Akhmad menjelaskan, berbagai kegiatan telah dirancang untuk merayakan momen spesial ini, mulai dari lomba edukatif hingga kegiatan seni yang melibatkan anak-anak.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak, khususnya yang berada pada usia dini, dalam mengembangkan bakat dan kompetensi mereka,”jelas Akhmad.
Dikatakan Akhmad, kegiatan yang berlangsung di Tugu Dwikora ini terpaksa dipindahkan ke Perpustakaan akibat cuaca yang tidak mendukung. Walaupun demikian, pelaksanaan acara tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar yang telah dipersiapkan oleh panitia.
Disinggung soal PAUD yang harus diikuti setiap anak yang ingin naik ke tingkat SD, Akhmad menjelaskan dalam konteks pendidikan, pemerintah pusat telah menetapkan kewajiban pendidikan satu tahun sebelum masuk SD, yang berfungsi sebagai transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD).
“Tujuan dari kebijakan ini adalah agar anak-anak sebelum memasuki SD sudah melalui proses belajar sambil bermain. Kepala Dinas Pendidikan setempat menekankan bahwa pengembangan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan, tetapi juga melibatkan peran aktif orang tua,”
“Kepedulian orang tua sangat penting dalam mendukung proses tumbuh kembang anak. Saya yakin bahwa saat ini orang tua semakin optimis dan perhatian terhadap pendidikan anak-anak mereka,” tambahnya.
Akhmad juga membeberkan konsep custom Profesi dan Pakaian Adat yang kenakan anak-anak PAUD untuk lebih mencerminkan keragaman budaya dan cita-cita kepada anak.
“Desain kegiatan yang disajikan juga berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Acara ini bertepatan dengan peringatan hari jadi Kabupaten Nunukan dan menampilkan nuansa budaya Indonesia. Anak-anak diajak untuk mengenakan pakaian tradisional yang mencerminkan keragaman budaya di tanah air, sehingga mereka dapat belajar mengenali dan menghargai budaya yang ada di Indonesia. Dengan semangat baru dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan perayaan Hari Anak Nasional ini dapat menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini, serta menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan,”pungkasnya. (OV/HZ)