TARAKAN-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang sejatinya mewakili suara rakyat, namun tidak sesuai dengan sebutannya Perwakilan Rakyat. Saat ini masih ada keluhan dan kegelisahan warga melihat kinerja DPRD, khususnya kinerja pimpinan DPRD Kota Tarakan yang dijabat oleh kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPC Kota Tarakan.
Sebelumnya keluhan tersebut datang dari warga Bumi Paguntaka melalui Asosiasi Rakyat Kecil (ARK) Tarakan yang merasa tak puas terhadap kinerja ketua DPRD Tarakan.
Dikutip dari Kayantara.com, Ketua Fraksi PKB DPRD Tarakan, Maslan Abdul Latif mengaku sudah membicarakan problem tersebut ke ketua DPC PKB Tarakan.
“Saya sudah komunikasikan ke Ketua DPC PKB Tarakan terkait masalah ini. Selanjutnya sama-sama akan kami bahas, apakah nanti dirapatkan secara internal atau kekeluargaan,” kata Maslan, Selasa, (15/02/22).
Saat ditanyakan soal pergantian Al Rhazali sebagai ketua DPRD Tarakan karena sorotan tajam soal kinerjanya , Maslan menegaskan menjadi wewenang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, namun pihaknya siap untuk mengevaluasi kinerja Al Rhazali sosok muda ketua DPRD Tarakan.
“Kalau itu (pergantian ketua DPRD) saya belum bisa bicara, karena masalah kepemimpinan itu ranahnya DPP partai. Intinya kami siap mengevaluasi di internal partai,” tegasnya.
Pada prinsipnya Maslan merespon baik terkait masukan dan saran yang datang dari masyarakat. Apalagi tujuannya untuk membangun. Dirinya juga tak membenarkan sepenuhnya dengan situasi yang sudah terjadi.
“Masalah kinerja pimpinan kita kolektif kolegial saja. Artinya sama-sama melakukan pekerjaan, karena masalah pimpinan punya ranahnya masing-masing. Kemudian masalah penilaian dia (Al Rhazali) tidak pernah terjun langsung ke masyarakat dan lain-lain, saya tidak bisa banyak komentar. Tapi mungkin saja tidak terekspose saat dia turun ke bawah, jadi tidak ada yang tahu,” kata Maslan.
Sekedar informasi, sebelumnya Ketua ARK Tarakan Muhammad Darwin menilai sejak dilantik 12 Agustus 2019 lalu, kepemimpinan dan keberadaan anggota DPRD khususnya ketua DPRD Tarakan tak terlihat keberpihakannya kepada masyarakat. Baik secara institusi maupun simbol sebagai perwakilan rakyat.
“Di mana ketua DPRD saat musibah kebakaran Sebengkok? Di mana Ketua DPRD di saat musibah longsor yang menelan korban jiwa? Sampai mana sudah kebijakan DPRD dalam menunjang atau mendukung rakyat ketika mengalami persoalan?,” ujarnya.
Darwin menegaskan, rakyat saat ini merindukan sosok pemimpin di DPRD Tarakan yang merakyat, hadir di saat rakyat kesulitan seperti sosok pak Udin Hianggio yang hadir mewakili rakyat Tarakan dan selalu berbaur bersama masyarakat tanpa jaga jarak. (Kyt/Red)