NUNUKAN, Pembawakabar.com-Masyarakat di lingkungan Rt.10 Desa Persiapan Binusan Dalam mengelar kerja bakti, dengan menimbun jalan berlubang yang merupakan jalan Provinsi, Selasa (12/10). Kurang lebih 700 meter jalan tersebut ditimbun warga dengan bantuan batu krokos (Tai Batu, red).
Aksi gotong-royong ini merupakan inisitatif Ketua Rt.10 Amos bersama warganya, hal tersebut dilakukan untuk kebaikan bersama masyarakat setempat.
Amos saat dihubungi Pembawakabar.com mengatakan, Kami melakukan kerja bakti atas inisiatif bersama warga, kebetulan kita juga ada dapat bantuan tai batu.
“Kita dapat bantuan tai batu dari petani kelapa sawit, sehingga kita manfaatkan waktu yang untuk melakukan kerja bakti meratakan dengan menimbun jalan Provinsi yang berlubang,” ujarnya.
Dia menyebutkan, penyebab kerusakan jalan tersebut dikarenakan kendaraan besar yang memuat sawit.
“Penyebabnya kan dari kendaraan yang muat sawit,” ujarnya.
Salah satu warga Rt. 10, Thorisa juga menambahkan, kegiatan gotong royong ini kami lakukan sejak pukul 08.00 pagi. Kita lakukan ini tentunya untuk kebaikan bersama, sehingga akses jalan ini bisa kami lalui, karena saat musim hujan tentu jalan ini rusak parah.
“Kalau musim hujan, jalan yang berlubang itu pasti tergenang air dan terkadang kita bisa jatuh jika salah melewati jalan itu,” tuturnya.
Dia berharap Pemerintah Provinsi kiranya untuk meninjau jalan Provinsi di Desa Binusan Dalam.
“Harapan kami Pak Gubernur saat ke Nunukan bisa meninjau jalan provinsi ini, sehingga mengetahui keluhan kami sebagai warga,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Binusan Rudihartono sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas inisiatif Ketua Rt.10 dan warganya atas semangat gotong royong yang masih kental dilakukan.
“Saya sangat berterima kasih kepada warga dan ketua rt yang semangat gotong royong yang masih kental di wilayah tersebut, hal ini perlu kita tingkat dan perlu menjadi contoh kepada ketua-ketua rt lainnya,” tutur Rudihartono.
Dia menambahkan, terkait jalan provinsi tersebut, Pemerintah Desa telah mengusulkan melalui Musrenbang tingkat kecamatan.
“Dua tahun terakhir kita sudah usulkan. Kemudian jalan tersebut merupakan jalan utama petani sawit untuk mengeluarkan hasil sawitnya, kesadaran para petani sawit juga perlu memang sangat membantu petani sawit itu sendiri dan juga masyarakat,” terangnya.
“Meskipun masih ada Dana Desa dari Pemerintah Pusat, tapi jalan itu merupakan jalan Provinsi dan kita ingin membantu namun terbentur aturan. Perlu dukungan juga dari Pemda dan Pemprov, tidak semua pembangunan di desa bisa di akomodir dari anggaran desa . Harus ada sinergitas antara Desa dan Kabupaten dan Provinsi dalam hal ini”. Pungkasnya.(*)